HEAD LINE NEWS | babahrotkreasi.blogspot.com |Selamat Datang.

Wednesday, January 20, 2010

What's Your Goal in Life

"Start from the right".
This is one habit of the Prophet Muhammad, was evidenced by the existence of the right hemisphere which contains the human vision. Starting from the right means, start a job with a purpose or vision. Vision of a Muslim must be clear and transparent. Therefore, every Muslim individual is required to make the formulation of himself, perform analysis and calculations to make sure he always is on the right track or not.
Prayer is a hope, and hope to appear in visual form located on the right hemisphere. "Start with a prayer", meaning too, start something with a purpose. Start something with the vision, is the first step of the principle of order (adapted from the book on ESQ Ari Ginanjar.A)

Sunday, January 17, 2010

Tujuan Hidup Anda

Abi dan hafiz di ruang buku copy

“Mulailah dari sebelah kanan”.

Ini merupakan salah satu kebiasaan Rasulullah SAW, ternyata terbukti dengan keberadaan otak sebelah kanan yang berisikan visi manusia. Mulai dari sebelah kanan artinya, mulailah suatu pekerjaan dengan sebuah tujuan atau visi. Visi seorang muslim harus jelas dan transparan. Sebab itu, setiap pribadi muslim diwajibkan membuat rumusan akan dirinya, melakukan analisa serta perhitungan untuk memastikan apakah dirinya selalu berada pada jalur yang benar atau tidak.

Doa adalah sebuah harapan, dan harapan muncul dalam bentuk visual yang terletak pada otak sebelah kanan. ”Mulailah dengan doa”, artinya juga, memulai sesuatu dengan tujuan. Mulailah sesuatu dengan visi, adalah langkah awal dari prinsip keteraturan (di sadur dari buku ESQ Ari Ginanjar.A)

Tuesday, January 5, 2010

TRIK SUKSES UNTUK MEMBANGUN INTEGRITAS DAN LOYALITAS

Saya sangat tertarik dengan buku Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ (Emosional Spiritual Quotient) karangan Ari Ginanjar Agustian, kalau boleh saya akan mencuplik dari buku tersebut mengenai integritas dan loyalitas yang menurut saya sangat luar biasa. Disitu beliau menceritakan mengenai suatu masalah yang terjadi pada salah satu kantor pemasaran PT. Agung Persada. Tagihan telepon perusahaan melonjak tinggi hingga mencapai lima belas juta rupiah. Kemudian bagian keuangan memeriksa setiap nomor telepon yang dituju (khususnya interlokal) hasilnya ternyata, sejumlah delapan juta rupiah adalah biaya telepon interlokal dimana perusahaan tidak memiliki hubungan bisnis apalagi kemitraan dengan daerah tersebut. Lalu manajer SDM mengumpulkan seluruh karyawannya serta meminta mereka yang telah melakukan’pencurian’ pulsa telepon interlokal tersebut untuk keperluan pribadinya agar segera mengakui perbuatannya. Hasil pemeriksaan ternyata menunjukkan bahwa hampir empat puluh persen dari karyawan telah melakukan ‘kecurangan’. Padahal menurut bagian keuangan, uang tersebut seharusnya akan dibagikan kepada seluruh karyawan, sebagai bonus bulanan, yang terpaksa harus dibatalkan. Manajer SDM memberikan peringatan melalui surat resmi.

Satu bulan berjalan, tagihan telepon ternyata hanya berkurang satu juta rupiah saja. Sang manajer sungguh kehabisan akal lalu melaporkan masalah ini kepada pimpinan perusahaan dan semua karyawan dikumpulkan. Pimpinan perusahaan tidak menegur mereka, namun sebaliknya mengucapkan terimakasih karena perusahaan menjadi sangat terbantu dengan penghematan sebesar satu juta rupiah. Sang pimpinan perusahaan tersebut mengatakan kepada mereka” Kami percaya bahwa perusahaan telah memilih karyawan-karyawan yang terbaik yang bias dipercaya. Saya katakan sejujurnya bahwa saya bangga dengan kinerja Anda semua. Saya tidak yakin kalau pulsa telepon bisa melonjak akibat dari kelakuan Anda. Saya percaya kepada Anda karena saya yakin Anda semua meyakini bahwa malaikat mencatat semua tindakan kita” Itulah kalimat terakhir yang ia katakan. Satu bulan setelah itu diperoleh laporan mencengangkan bahwa tagihan telepon bulan selanjutnya menjadi tujuh juta rupiah, penghematan delapan juta rupiah. Padahal biasanya tagihan telepon adalah sepuluh juta rupiah. Ternyata emosi dan spiritualitas bekerja lebih efektif dibandingkan sebuah teguran.

“Setiap kata yang ia ucapkan, tentulah disampingnya ada penjaga yang siap mencatat”
QS. Qaaf 50:18

Sungguh luar biasa saudara-saudara dijaman yang serba modern ini ternyata kita tidak bisa mengabaikan factor spiritulitas yang merupakan factor yang sangat berpengaruh dalam membentuk manusia yang mempunyai integritas dan loyalitas. Semoga cuplikan ini dapat bermanfaat bagi Anda. Salam